Senin, 13 April 2015

PROPOSAL PENELITIAN KARYA ILMIAH MASALAH SOSIAL



PROPOSAL PENELITIAN KARYA ILMIAH
MASALAH SOSIAL

“MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DENGAN BERDAGANG SEPULUH RIBU TIGA”


Diajukan Oleh:
Nama  : Latifah Anis Safitri
NIM    : 143221113
Kelas : 1D / PBI

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2015


A.    LATAR BELAKANG MASALAH


                        Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat ke empat dari segi jumlah penduduknya, yaitu berjumlah 237.641.326 orang dan jumlah pulau 13.466, terbanyak kedua setelah Finlandia[1]. Meskipun Indonesia unggul dalam jumlah penduduk serta pulaunya, hal ini tidak berlaku dalam segi kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan kurang meratanya pembangunan, ditambah dengan semakin mewabahnya budaya KKN di negeri ini.
                        Sejak tahun 1969, pemerintah Orde Baru telah melaksanakan upaya-upaya pembangunan nasional di segala bidang. Program-program pembangunan tersebut, termasuk program pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial, akan dapat dilaksanakan dengan baik dalam arti efektif dan efisien jika didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya[2]. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) yang semakin meningkat tiap tahunnya, yang menyebabkan masyarakat berkumpul dan berjejalan di ibukota untuk mencari lapangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan kurang tersedianya lapangan pekerjaan di daerah masing-masing. Selain faktor diatas, hal yang menyebabkan kurang meratanya kesejahteraan di desa adalah sumber daya manusia yang minim pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan salah satu hal penting sekaligus berpengaruh dalam memajukan kesejahteraan hidup masyarakat. Selanjutnya, sumber daya alam yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, kurang di optimalkan dalam pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang ahli di bidangnya.
                        Sebagian besar dari penduduk di desa saya memilih untuk merantau ke luar Jawa, dengan berdagang sepuluh ribu tiga. Beberapa pulau yang menjadi tujuan mereka ialah  Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Dengan seperti itu, sedikit demi sedikit kesejahteraan masyarakat di desa kami meningkat.
                        Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat dengan Berdagang Sepuluh Ribu Tiga”


B.     RUMUSAN MASALAH

                        Dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam proposal penelitian masalah sosial ini.

            Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagi berikut :

a.         Mengapa penduduk Desa Bangunharjo lebih memilih merantau berdagang sepuluh ribu tiga?
b.         Bagaimanakah perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Bangunharjo sebelum dan sesudah merantau?


C.    TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

a.       Tujuan Teoritis

a.1 Membuktikan teori yang penulis gunakan.
a.2 Mengembangkan ilmu yang telah penulis peroleh.

b.      Tujuan Praktis

b.1 Mengetahui penyebab meningkatnya masyarakat yang merantau dengan berdagang sepuluh ribu tiga.
b.2 Mengetahui perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan sesudah merantau.

c.       Kegunaan Penelitian

c.1 Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
c.2 Proposal ini diharapkan dapat mengoreksi, memperluas, dan menguatkan teori        yang sudah ada.


D.    TINJUAN PUSTAKA

                        Masyarakat akan memakai ilmu-ilmu sosial untuk memecahkan masalah-masalah perkembangan kesejahteraan masyarakat. Pertama, hal itu tergantung dari tanggapan orang dalam masyarakat itu sendiri, sampai dimana mereka menyadari dan mengakui “adanya” suatu masalah, ”masalah” yang “perlu dipecahkan” demi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan bersama. Orang merasa sanggup dan mampu “memecahkan masalah” itu, kalau saja mau berusaha. Orang tiada menyerah pasrah saja, membiarkan sebagai “masalah”. Kedua, orang dalam masyarakat telah mampu menggunakan ilmu untuk memecahkan masalah.[3]
                        Menurut Midgley (2000: xi) mendefinisikan kesejahteraan sosial terjadi saat kehidupan manusia aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dan pendapatan terpenuhi.
                        Menurut Suharto (2006 : 3) kesejahteraan sosial sebagai suatu proses maupun usaha terkendali yang dilakukan oleh perorangan, lembaga sosial, masyarakat atau badan pemerintahan.
                        Kesejahteraan sosial sangat bergantung dengan kondisi di negara mana sistem itu dikembangkan[4].          
                        Dengan merujuk pada penelitan dalam masalah ini, penulis menyatakan sebuah toeri bahwa, kesejahteraan sosial adalah suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan primer masyarakat, yang akan tercapai dengan terjalinnya hubungan sosial serta kepedulian antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya.


E.     KERANGKA TEORI

                        Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
                        Kesejahteraan sosial ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya (UU No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 1)[5].
                        Sejak awal perkembangannya, berbagai sistem kesejahteraan sosial dikembangkan berdasarkan paradigma tertentu.  Pertama, paradigma residual yakni pandangan tentang kesejahteraan sosial yang dikembangkan berdasarkan teori negara dan masyarakat yang menekankan nilai-nilai individualisme. Kedua, paradigma institusional yakni dimana peran pemerintah lebih aktif dalam upaya menjamin kesejahteraan warganya. Ketiga, paradigma developmental paradigma ini menekankan pada unsur kesetaraan dan keadilan sosial[6].
                        Dengan teori-teori ini, maka diharapkan dapat menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.


F.     METODE PENELITIAN

a.       Jenis Penelitian

                        Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif. Yakni suatu metode penelitian yang tidak mengadakan ukur mengukur dan hitung menghitung terhadap data. Dalam penelitian ini dituntut ketajaman dan kecermatan mengamati, mencatat suatu proses dan aktivitas yang nampak pada realita serta menganalisisnya dalam satu kesatuan yang bermakna[7].

b.      Teknik Pengumpulan Data
           
                        Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen yang sudah ada sebelum dan ketika penelitian dilakukan.            
Data Primer :
1.      Wawancara
Dalam proses wawancara, penulis menyiapkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan profesi yang dimilik oleh narasumber yakni pedagang sepuluh ribu tiga. Guna menunjang proses wawancara, penulis menggunakan alat bantu perekam suara.
2.      Observasi
Penulis melakukan observasi terhadap peningkatan kesejahteraan sosial yang signifikan di Desa Bangunharjo.

Data Sekunder :
 Guna menunjang penelitian ini, penulis menggunakan buku, serta internet.

c.       Teknik Pengolahan Data

                        Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik analisis. Dengan menggunakan analisis tersebut, penulis dapat mengetahui penyebab penduduk Desa Bangunharjo mengapa lebih memilih merantau sebagai pedagang sepuluh ribu tiga, serta mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk sebelum dan sesudah merantau.


G.    SISTEMATIKA PEMBAHASAN

            Pada bab pertama, penulis akan membahas mengenai rumusan masalah yang pertama yang telah penulis rumuskan. Pada bab ini, penulis akan membahas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penduduk Desa Bangunharjo lebih memilih untuk merantau dengan berdagang sepuluh ribu tiga. Pembahasan rumusan berdasarkan data yang telah diperoleh, yakni hasil dari wawancara dan observasi. Diperjelas dengan referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Setelah pembahasan yang pertama, dilanjutkan untuk membahas rumusan masalah yang kedua.
             Pada bab kedua, penulis akan membahas mengenai tingkat kesejahteraan penduduk Desa Bangunharjo, berdasarkan analisa terhadap data yang telah diperoleh. Setelah itu, penulis akan membandingkan tingkat kesejahteraan penduduk, sebelum dan sesudah merantau berdagang sepuluh ribu tiga.
            Pada bab terakhir, penulis akan mencantumkan hasil akhir dari penelitian tersebut. Setelah itu, penulis akan menyimpulkan apakah teori yang penulis gunakan terbukti berhasil atau tidak.


H.    DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

           
            Soehartono, Irawan . 2002. Metode Penelitian Sosial ( Suatu Teknik Penelitian                                Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya ). Bandung: PT Remaja                    Rosdakarya.

            Koentjaraningrat. 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT                                   Gramedia Pustaka Utama.

            Adi, Isbandi Rukminto. 2013.Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan sosial, Pembangunan                     Sosial, dan Kajian Pembangunan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

            Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang : UIN                            Malang Press.














                [2] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial ( Suatu Teknik Penelitian Bidang             Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya ), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm 2
                [3] Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,   1991) hlm 387
                [4] Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian     Pembangunan), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013) hlm 32              
                [5] Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan) hlm 23
                [6] Ibid, hlm 256-262
                [7] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Malang : UIN Malang Press, 2008) hlm               157        
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar