PROPOSAL PENELITIAN KARYA ILMIAH
MASALAH SOSIAL
“MENINGKATNYA
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DENGAN
BERDAGANG SEPULUH RIBU TIGA”

Diajukan
Oleh:
Nama : Latifah Anis Safitri
NIM : 143221113
Kelas
: 1D / PBI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2015
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia
adalah negara yang menduduki peringkat ke empat dari segi jumlah penduduknya,
yaitu berjumlah 237.641.326 orang dan jumlah pulau 13.466, terbanyak kedua
setelah Finlandia[1]. Meskipun Indonesia unggul
dalam jumlah penduduk serta pulaunya, hal ini tidak berlaku dalam segi
kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan kurang meratanya pembangunan,
ditambah dengan semakin mewabahnya budaya KKN di negeri ini.
Sejak
tahun 1969, pemerintah Orde Baru telah melaksanakan upaya-upaya pembangunan
nasional di segala bidang. Program-program pembangunan tersebut, termasuk
program pembangunan dalam bidang kesejahteraan sosial, akan dapat dilaksanakan
dengan baik dalam arti efektif dan efisien jika didasarkan pada kenyataan yang
sebenarnya[2]. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari
desa ke kota) yang semakin meningkat tiap tahunnya, yang menyebabkan masyarakat
berkumpul dan berjejalan di ibukota untuk mencari lapangan pekerjaan. Hal ini
dikarenakan kurang tersedianya lapangan pekerjaan di daerah masing-masing.
Selain faktor diatas, hal yang menyebabkan kurang meratanya kesejahteraan di
desa adalah sumber daya manusia yang minim pendidikan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa pendidikan merupakan salah satu hal penting sekaligus berpengaruh dalam
memajukan kesejahteraan hidup masyarakat. Selanjutnya, sumber daya alam yang
tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, kurang di optimalkan dalam
pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang ahli di
bidangnya.
Sebagian
besar dari penduduk di desa saya memilih untuk merantau ke luar Jawa, dengan
berdagang sepuluh ribu tiga. Beberapa pulau yang menjadi tujuan mereka
ialah Pulau Kalimantan, Sumatera, dan
Sulawesi. Dengan seperti itu, sedikit demi sedikit kesejahteraan masyarakat di
desa kami meningkat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat dengan Berdagang Sepuluh Ribu Tiga”
B.
RUMUSAN MASALAH
Dengan
latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan yang akan dibahas dalam proposal penelitian masalah sosial ini.
Adapun rumusan masalah yang diambil
adalah sebagi berikut :
a.
Mengapa penduduk
Desa Bangunharjo lebih memilih merantau berdagang sepuluh ribu tiga?
b.
Bagaimanakah
perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Bangunharjo sebelum dan
sesudah merantau?
C.
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
a.
Tujuan Teoritis
a.1
Membuktikan teori yang penulis gunakan.
a.2
Mengembangkan ilmu yang telah penulis peroleh.
b.
Tujuan Praktis
b.1 Mengetahui penyebab meningkatnya masyarakat yang
merantau dengan berdagang sepuluh ribu tiga.
b.2 Mengetahui perbandingan tingkat kesejahteraan
masyarakat sebelum dan sesudah merantau.
c.
Kegunaan Penelitian
c.1 Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
c.2
Proposal ini diharapkan dapat mengoreksi, memperluas, dan menguatkan teori yang
sudah ada.
D.
TINJUAN PUSTAKA
Masyarakat
akan memakai ilmu-ilmu sosial untuk memecahkan masalah-masalah perkembangan
kesejahteraan masyarakat. Pertama,
hal itu tergantung dari tanggapan orang dalam masyarakat itu sendiri, sampai
dimana mereka menyadari dan mengakui “adanya” suatu masalah, ”masalah” yang
“perlu dipecahkan” demi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan bersama. Orang
merasa sanggup dan mampu “memecahkan masalah” itu, kalau saja mau berusaha.
Orang tiada menyerah pasrah saja, membiarkan sebagai “masalah”. Kedua, orang dalam masyarakat telah
mampu menggunakan ilmu untuk memecahkan masalah.[3]
Menurut
Midgley (2000: xi) mendefinisikan kesejahteraan sosial terjadi saat kehidupan
manusia aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan,
pendidikan, tempat tinggal dan pendapatan terpenuhi.
Menurut
Suharto (2006 : 3) kesejahteraan sosial sebagai suatu proses maupun usaha
terkendali yang dilakukan oleh perorangan, lembaga sosial, masyarakat atau
badan pemerintahan.
Kesejahteraan
sosial sangat bergantung dengan kondisi di negara mana sistem itu dikembangkan[4].
Dengan
merujuk pada penelitan dalam masalah ini, penulis menyatakan sebuah toeri
bahwa, kesejahteraan sosial adalah suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan
primer masyarakat, yang akan tercapai dengan terjalinnya hubungan sosial serta
kepedulian antara anggota masyarakat yang satu dengan lainnya.
E.
KERANGKA TEORI
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut.
Kesejahteraan
sosial ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya (UU
No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 1)[5].
Sejak
awal perkembangannya, berbagai sistem kesejahteraan sosial dikembangkan
berdasarkan paradigma tertentu. Pertama, paradigma residual yakni pandangan tentang kesejahteraan sosial
yang dikembangkan berdasarkan teori negara dan masyarakat yang menekankan nilai-nilai
individualisme. Kedua, paradigma institusional yakni dimana
peran pemerintah lebih aktif dalam upaya menjamin kesejahteraan warganya. Ketiga, paradigma developmental
paradigma ini menekankan pada unsur kesetaraan dan keadilan sosial[6].
Dengan teori-teori ini,
maka diharapkan dapat menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
F.
METODE PENELITIAN
a.
Jenis Penelitian
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif. Yakni suatu metode
penelitian yang tidak mengadakan ukur mengukur dan hitung menghitung terhadap
data. Dalam penelitian ini dituntut ketajaman dan kecermatan mengamati,
mencatat suatu proses dan aktivitas yang nampak pada realita serta
menganalisisnya dalam satu kesatuan yang bermakna[7].
b.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data sekunder adalah data
yang diperoleh melalui dokumen yang sudah ada sebelum dan ketika penelitian
dilakukan.
Data Primer
:
1.
Wawancara
Dalam proses wawancara, penulis menyiapkan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan profesi yang dimilik oleh narasumber yakni
pedagang sepuluh ribu tiga. Guna menunjang proses wawancara, penulis
menggunakan alat bantu perekam suara.
2.
Observasi
Penulis melakukan observasi terhadap peningkatan
kesejahteraan sosial yang signifikan di Desa Bangunharjo.
Data Sekunder :
Guna
menunjang penelitian ini, penulis menggunakan buku, serta internet.
c.
Teknik Pengolahan Data
Setelah data dari lapangan terkumpul
dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah
data tersebut dengan menggunakan teknik analisis. Dengan menggunakan analisis
tersebut, penulis dapat mengetahui penyebab penduduk Desa Bangunharjo mengapa
lebih memilih merantau sebagai pedagang sepuluh ribu tiga, serta mengetahui tingkat
kesejahteraan penduduk sebelum dan sesudah merantau.
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Pada bab pertama, penulis akan
membahas mengenai rumusan masalah yang pertama yang telah penulis rumuskan.
Pada bab ini, penulis akan membahas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan penduduk Desa Bangunharjo lebih memilih untuk merantau dengan
berdagang sepuluh ribu tiga. Pembahasan rumusan berdasarkan data yang telah
diperoleh, yakni hasil dari wawancara dan observasi. Diperjelas dengan
referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Setelah pembahasan yang
pertama, dilanjutkan untuk membahas rumusan masalah yang kedua.
Pada bab kedua, penulis akan membahas mengenai
tingkat kesejahteraan penduduk Desa Bangunharjo, berdasarkan analisa terhadap
data yang telah diperoleh. Setelah itu, penulis akan membandingkan tingkat
kesejahteraan penduduk, sebelum dan sesudah merantau berdagang sepuluh ribu
tiga.
Pada bab terakhir, penulis akan
mencantumkan hasil akhir dari penelitian tersebut. Setelah itu, penulis akan
menyimpulkan apakah teori yang penulis gunakan terbukti berhasil atau tidak.
H.
DAFTAR
PUSTAKA SEMENTARA
Soehartono, Irawan . 2002. Metode Penelitian Sosial ( Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya ). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Koentjaraningrat. 1991. Metode-Metode Penelitian Masyarakat,
(Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Adi, Isbandi Rukminto. 2013.Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian
Pembangunan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif.
Malang : UIN Malang
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar